Keputusan bisnis diambil berdasarkan kebenaran dari Allah

By Dana Anwari Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS Al Maidah:48)
Masih tidak yakinkah pebisnis dengan kebenaran mutlak “tiada Tuhan selain Allah”? Mengapa mereka masih mengambil keputusan dengan mengabaikan agama Islam-nya yang sempurna?
Apa motivasi orang beragama? Karena manusia membutuhkan agama untuk minta perlindungan kepada Tuhan atas ketidakpastian kehidupan yang dijalaninya. Mereka yang optimis menjadi pesimis menjalani kehidupan yang kompleks hanya mengandalkan naluri, akal, hati, panca idra dan kekuatan tubuhnya saja.
Melalui agama manusia menjadi mengerti dari mana dia berasal, untuk apa dia hidup, dan untuk apa dia mati. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mampu menjawab arti dan tujuan hidup manusia. Hanya agama saja (melalui ilmu tentang agama) yang bisa menjawab itu.

Peneguhan tata nilai kehidupan tidak cukup hanya berdasarkan etika hasil budi daya manusia. Tetapi juga diperlukan tata nilai moral berdasarkan agama. Sehingga manusia akan merasa mendapatkan dorongan dan kekuatan dalam melaksanakan nilai-nilai moral yang baik dan menjauhi nilai-nilai yang buruk dalam kehidupannya.
Nilai-nilai agama yang mengandung kebenaran Allah,bersifat mutlak dan abadi. Sementara bila manusia hanya menyandarkan nilai-nilai kehidupannya kepada kemampuan akal pikiran dan naluri kejiwaannya saja, nilai-nilai itu bersifat relatif kebenarannya.
Maka, beruntunglah orang-orang yang telah memeluk agama tauhid: tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Berkuasa. Karena, kebenaran hasil budi daya mereka akan bersandar dan disempurnakan dengan kebenaran Allah yang diimaninya. Beruntunglah manusia itu. Ia akan meraih keberuntungan di dunia dan akhirat dari Sang Pemberi Keberuntungan, yakni Allah yang satu. Aamiin.
Mari kita ikuti ajaran nabi kita, Muhammad Saw. Doa Rasulullah saw yang memuji dan membenarkan hak-hak Allah.
Rasulullah saw. apabila bangun tengah malam untuk menunaikan salat, beliau berdoa: Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah cahaya langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah pemelihara langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Tuhan langit dan bumi serta semua yang ada padanya. Engkau adalah yang hak, janji-Mu adalah hak, firman-Mu adalah hak, perjumpaan dengan-Mu adalah hak, surga adalah hak, neraka adalah hak, hari kiamat adalah hak. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri. Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal. Ke pangkuan-Mu aku pulang. Kepada-Mu aku mengadu. Dengan (nama) Mu aku memutuskan. Maka ampunilah aku, ampunilah dosa-dosaku, baik yang telah lewat maupun yang akan datang, yang aku lakukan secara diam-diam maupun yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. (409 - Hadis Bukhari & Muslim)

No comments:

BISNIS ISLAMI: Bisnis Ajaran Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam