Sukses saja tidak cukup tanpa keberuntungan

By Dana Anwari. Bukan sekadar kesuksesan yang ingin kita raih di dunia ini, tapi juga keberuntungan. Menjadi pebisnis yang sukses saja tidak cukup tanpa dilengkapi keinginan menjadi pebisnis yang beruntung.
Maukah kita sukses dalam berbisnis tetapi hidup kita tidak beruntung?
Bahagiakah kita bila sukses kaya harta tapi kesuksesan itu tidak menjadikan kita orang yang beruntung?
Senangkah kita karena sukses mendapatkan banyak proyek tapi pekerjaan itu tidak menguntungkan?

Orang yang ingin sukses sekaligus beruntung adalah orang yang paham bahwa dirinya harus berlaku adil dalam berbisnis. Ia tidak melulu memikirkan caranya meminta bagian yang menjadi haknya, tapi ia juga memikirkan caranya memberi kepada mitranya dengan adil.
Ia tidak mau merugikan mitranya sebagaimana dirinya pun tak mau dirugikan mitranya. Ia sangat menghargai hak milik orang lain maka ia berlaku adil, dan ia pun menghendaki hak milik dirinya juga dihargai orang lain. Sikap adilnya membuat ia bersama-sama yang ia ajak berlaku adil untuk tidak hidup merusak kehidupan yang mereka miliki bersama.

Ketika seseorang sukses berlaku adil, mungkin dengan mengurangi rencana keuntungannya yang berlebihan karena rencana itu sebenarnya tidak adil, sesungguhnya ia telah menyimpan keberuntungannya yang lain di langit. Karena telah berlaku adil dengan tidak memaksakan kehendaknya untuk untung dengan merugikan pihak lain, maka ia memperoleh keuntungan yang lain dari Allah, Tuhannya.

Simaklah firman-Nya dalam Al Quran surat Huud:85-86: Dan Syuaib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu.”


"And O my people! Give full measure and weight in justice and reduce not the things that are due to the people, and do not commit mischief in the land, causing corruption.
That which is left by Allâh for you (after giving the rights of the people) is better for you, if you are believers. And I am not a guardian over you."


Sadarkah kita, kadang keuntungan yang diberikan Allah itu adalah berupa keselamatan kita dari suatu peristiwa kecelakaan. Bila kita batal bepergian lalu kendaraan yang rencananya membawa kita pergi ke suatu tempat tertimpa bencana, siapakah yang memberikan kita keberuntungan? Tentu saja Allah swt karena Dia-lah Yang Maha Mengatur.

Allah menyukai hamba-Nya yang berlaku adil, karena berlaku adil lebih mendekatkan kita kepada takwa. Bila Allah telah menyukai kita, insya Allah kita akan dianugerahi-Nya keberuntungan di dunia dan akhirat. Amin.
bisnislami.blogspot.com
***


No comments:

BISNIS ISLAMI: Bisnis Ajaran Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam