Katakanlah kepada orang yang kamu ajak berjual-beli: Tidak boleh menipu!

By Dana Anwari. Jujur dan jangan menipu. Itulah prinsip bisnis yang diajarkan oleh teladan kita, Nabi Muhammad saw.
Sebelum kita bersikap jujur kepada orang lain, marilah kita jujur kepada diri sendiri. Bila kita tidak jujur kepada diri sendiri, bagaimana kita mau membuat kelemahan kita menjadi berkurang? Karena tidak bisa menilai secara obyektif kelemahan diri sendiri, maka kita jadi salah memperbaiki kekurangan kita. Kita akhirnya tidak mampu mengubah kelemahan itu menjadi suatu kebangkitan kekuatan baru.
Apa yang dihasilkan dari suatu tipuan? Kepalsuan.

Hasil yang palsu. Karena, diraih dengan kepalsuan. Kepalsuan tidak pernah melegakan. Kepalsuan bukan suatu kenyamanan. Adakah orang yang memilih hidup dalam ketidak-nyamanan?
Sesulit apa pun, tampaknya, perintah Allah, bila kita menyakininya sebagai kebenaran dalam jiwa, maka yang kita rasakan adalah kenyamanan. Pernahkan kita merasakan nyamannya mendirikan shalat? Pernahkan kita merasakan nyamannya berpuasa? Pernahkah kita merasakan nyamannya bersedekah? Pernahkah kita merasakan nyamannya umrah dan berhaji?
Marilah kita merasakan nyamannya bersikap jujur dan tidak menipu. Simaklah riwayat Nabi kita yang turun temurun ini. Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Seorang lelaki melaporkan kepada Rasulullah saw. bahwa ia tertipu dalam jual beli. Maka Rasulullah saw. bersabda, “Katakanlah kepada orang yang kamu ajak berjual-beli: Tidak boleh menipu!” Sejak itu jika ia bertransaksi jual beli, ia berkata: Tidak boleh menipu! (Hadis riwayat Bukhari & Muslim:870)
bisnislami.blogspot.com
***

No comments:

BISNIS ISLAMI: Bisnis Ajaran Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam