Bisnis is Relasi, Customer is Business

By Dana Anwari. Anas bin Malik ra berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahim). (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim:1484)

'Anas ibn Mâlik (qu'Allah soit satisfait de lui) a dit: J’ai entendu l'Envoyé d'Allah (pbAsl) dire: "Que celui qui veut qu'Allah lui attribue largement Ses dons, que sa bonne renommée lui survive, maintient ses liens de parenté".

Anas Ibn Malik, Allahs Wohlgefallen auf ihm, berichtete: Ich hörte den Gesandten Allahs, Allahs Segen und Heil auf ihm, folgendes sagen: Wer Freude daran hat, daß (Allahs) Gabe an ihn reichlich wird und daß er nach seinem Tod noch einen guten Ruf unter den Leuten genießt, der soll seine Bindung zur Verwandtschaft pflegen.


Anas bin Malik, may Allah be pleased with him, reported: I heard Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who is desirous that his means of sustenance should be expanded for him or his age may be lengthened, should join the tie of relationship.

Bisnis tercipta karena adanya relasi. Relasi yang terbina dengan baik akan mendatangkan peluang bisnis. Customer is business.

Relasi tercipta karena adanya bisnis. Bisnis yang dikerjakan dengan baik akan mendatangkan relasi-relasi baru. Dan relasi baru itu pun, insya Allah, akan melanggengkan bisnis kita atau bahkan menciptakan peluang bisnis baru. Business is customer.

Bila kita hendak memasarkan produk atau jasa bisnis kita, cara paling efektif adalah kepada para relasi yang kita kenal. Ketika membuat daftar para relasi, biasanya barulah kita menyadari bahwa banyak di antara para relasi kita selama ini tidak dibina silaturahimnya dengan baik. Dengan begitu, sasaran pasar kita semakin mengerucut kepada relasi yang masih terbina dengan baik silaturahimnya.

Berikutnya, prospek kita adalah relasi yang kurang terbina hubungan silaturahimnya. Itu pun harus dengan kiat komunikasi yang tepat. Jangan sampai sang relasi itu merasa dihubungi oleh kita hanya karena kita sedang ada perlunya saja dengan dia.
Bila yang kita tawarkan kebetulan merupakan kebutuhan yang sangat ia perlukan, tentunya tidak ada masalah. Tapi bila tidak, paling-paling sambil tertawa ia berkata: “Kalau ada maunya baru you kontak saya.”

Berikutnya lagi, prospek kita adalah calon relasi. Mereka kita kenal karena direkomendasikan oleh para relasi kita.

Dan yang terakhir, prospek kita adalah masyarakat umum yang tersegmentasi oleh produk dan jasa bisnis yang kita tawarkan. Untuk berkomunikasi dengan target yang ini, tentu perlu kerja lebih keras dan cerdas lagi. Namun, bila sudah terbina, jagalah silaturahim dengan mereka. Mereka, para relasi baru itu, pasti akan mendatangkan peluang bisnis yang terus menerus bagi kita, selama kita melakukannya semata-mata demi meraih rida Allah.

Tiada kerugian sekecil apa pun bila niat kita membina relasi dan mengelola bisnis semata-mata berpuncak kepada rida Allah. Karena, rida Allah adalah sejatinya kebaikan. Dan, tidak ada seorang pun di dunia ini yang menolak kebaikan. Percayalah!

Bukankah mencari rezeki yang halal, menikmati rezeki yang halal, dan kesenangan hidup yang membuat umur hidup kita terasa dipenuhi dengan banyak karunia Sang Khaliq adalah suatu kebaikan yang ingin dirasakan semua orang?
Mari kita bina silaturahim, sehingga rasa persaudaraan dan perasaan sebagai suatu keluarga membuat kita tidak ingin menyakiti antara yang satu dengan yang lainnya!
bisnislami.blogspot.com
***

No comments:

BISNIS ISLAMI: Bisnis Ajaran Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam